(0362) 24346
camatbuleleng@gmail.com
Kecamatan Buleleng

Makna Tari Rejang Renteng

Admin buleleng | 12 Maret 2021 | 6827 kali

Tari Rejang Renteng adalah sebuah tarian kesenian rakyat Bali yang ditampilkan secara khusus oleh perempuan dan untuk perempuan. Gerak-gerik tari ini sangat sederhana namun progresif dan lincah. Biasanya pagelaran tari Rejang Renteng diselenggarakan di pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau upacara keagamaan Hindu Dharma.

Tari Rejang Renteng ini adalah salah satu jenis tari Rejang yang ditarikan berkelompok. Jumlah para penari rejang ini selalu ganjil. Dan hiasan yang dipergunakan sangat sederhana. Penari rejang memakai kain Bebali berupa anteng yang dikenakan di dada. Sedangkan saputnya memakai kain rembang dan kain cepuk serta kemben lumlum. Ditangannya memakai benang tukelan yang berisi uang kepeng satakan (pis bolong). Penari bergerak beriringan secara seragam. Para penari diikat ke dalam suatu untaian atau rangkaian yang disebut “renteng” dengan seutas benang yang pada umumnya berwarna putih. Ciri khusus dari tari Rejang Renteng yaitu, jempana sebagai linggih Ida Bhatara dituntun dengan benang panjang yang diikatkan pada pinggang si penari.

Kostum dan model rambut dari penari rejang renteng juga memiliki beberapa makna diantaranya :

1. Sasakan polos

Mengandung filosofl pikiran yang polos tulus iklas berbakti kepada Tuhan.

2. Sanggul (Pusung Tagel)

Sebagai tanda bahwa penarinya sudah menikah.

3. Bunga jepun

Bunga jepun adalah bunga yang indah dengan bau yang harum dan sarinya yang tersembunyi, ini mengandung filosofi keindahan dan keharuman serta tidak pamer.

4. Subeng

Subeng sebagai hiasan telinga mengandung fllosofi mendengarkan ucapan atau suara yang indah dan suci, serta tidak terpengaruh oleh kata-kata yang kotor, sehingga mengganggu rasa kesucian saat menari sebagai persembahan kehadapan Tuhan Yang Maha Suci.

5. Baju Putih

Mengandung filosofl bahwa badan manusia itu sakral perlu dijaga dengan hal-hal yang indah dan suci.

6. Selendang kuning polos

Mengandung filosofi bahwa perut sebagai wadah tumbuh kembangnya kebaikan dan kejahatan serta emosi, sehingga perlu diikat, yang disimbolkan dengan simpulan selendang.

7. Kain cepuk tenunan warna kuning

Mengandung filosofi bahwa seni memiliki kekuatan sebagai penangkal bahaya (penolak bala).