Sakit leher memang seringkali dianggap sebagai keluhan yang biasa terjadi. Terlebih bila pekerjaan Anda sehari-hari lebih banyak mengetik atau pekerjaan yang mengharuskan Anda menunduk dalam waktu lama. Rasa nyeri di area leher ternyata dapat mengindikasikan sebuah gangguan saraf di leher.
Gangguan ini dapat berupa jepitan saraf leher atau dikenal sebagai cervical disc herniation. Kondisi ini terjadi saat bantalan tulang leher bocor keluar sehingga menjepit saraf leher. Tentu saja gangguan ini sangat mengkhawatirkan, sebab dalam kondisi parah, jepitan saraf leher dapat berakhir pada kelumpuhan.
Itulah sebabnya, saat Anda merasa nyeri leher, itu artinya tubuh sedang memberikan alarm agar Anda waspada terhadap kondisi yang buruk dan segera memeriksakan kondisi tersebut ke dokter. Gejala atau keluhan lain yang terjadi akibat jepitan saraf di leher tergantung pada lokasi jepitan, seperti:
"Keluhan-keluhan yang dialami harus dipastikan dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI)," jelas dr. Phedy, SpOT-K, salah satu anggota Sport, Shoulder & Spine Cinic di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta.
Menurut dr. Pedhy, salah satu penyebab saraf leher terjepit adalah gerakan berulang yang salah, seperti saat seseorang membunyikan leher dengan sengaka. "Apalagi bila gerakan menekuk leher itu dilakukan oleh orang lain, di mana leher kita belum siap menerima gerakan tiba-tiba tersebut. Akibatnya, saraf leher bisa terjepit dan bisa mengakibatkan pecah pembuluh darah," tambah dr. Phedy.
Untuk mengatasi terjepitnya saraf leher, dapat dilakukan dengan obat-obatan, fisioterapi hingga operasi tergantung pada keparahan jepitan saraf. Namun, pada kasus tertentu dengan kelemahan yang patah, maka operasi menjadi satu-satunya pilihan untuk menyembuhkan jepitan saraf leher.