Bertempat di Aula
ruang rapat Kantor Camat Buleleng. Camat Buleleng, I Nyoman Riang Pustaka, S.IP
bersama Forum Pimpinan Kecamatan Buleleng (Forkopimcam), Kapolsek Kota
Singaraja, Kompol Dewa Ketut Darma
Aryawan, S.T.,M.M dan Danramil 1609-01/Buleleng, mengundang Lurah Perbekel Selasa,(7/12)
melaksanakan rapat persiapan perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
(Nataru) serta Kesiapsiagaan Menghadapi La Lina di wilayah buleleng dan
Bencana Hidrometreologi di pada
khususnya Wilayah Kecamatan Buleleng.
Rapat dibuka
langsung oleh Camat Buleleng, dimana dalam sambutannya menyampaikan maksud dan
tujuan pelaksanaan rapat. Beberapa hal disampaikan, diantaranya yang berkaitan
dengan persiapan perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru),
salah satunya mencegah terjadinya
lonjakan kasus Covid-19. Sehingga perlu
dibuat langkah-langkah antisipatif terhadap
kerumuman atau perkumpulan massa yang berpotensi terjadinya penularan. Diharapkan Jangan lengah dan tetap
waspada dengan pandemi Covid-19.
Dimasa pandemi,
pemerintah terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk tetap melaksanakan
Protokol Kesehatan (Prokes), kerumunan diizinkan dengan jumlah maksimal sebanyak 50 orang dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, serta
penerapan aplikasi PeduliLindungi di ruang-ruang publik. Sementara untuk tempat
hiburan dan mall, maksimal kapasitas sebanyak 75%.
Usai membahas
persiapan Nataru, dilanjutkan dengan membahas Kesiapsiagaan Menghadapi La Lina
di wilayah buleleng pada khususnya dan Bencana Hidrometreologi di Wilayah Kecamatan Buleleng. Hadir pada kesempatan dimaksud Kepala
Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Buleleng, PUTU ARIADI
PRIBADI, S.STP, M.AP., menyampaikan beberapa hal terkait cuaca ektrim kesiapsiagaan
Menghadapi La Lina di wilayah buleleng. Disampaikan bahwa La Nina bukanlah
bencana badai, melainkan merupakan fenomena alam berupa kondisi anomali suhu
permukaan laut Samudera Pasifik yang menyebabkan bertambahnya curah hujan.
La Nina adalah
kondisi anomali suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis yang lebih dingin
yang berdampak pada curah hujan tinggi. Diprediksi peningkatan curah hujan
antara 20 -70% yang puncaknya bulan Februari 2022 sehingga membutuhkan
antisipasi dari berbagai pihak seperti penebangan pohon perindang, pembersihan
saluran drainase dan lain-lain.