Buleleng, Rabu (24/9/2025) – Kepala Seksi Sosial dan Budaya Kecamatan Buleleng, Ni Ketut Suryaniti, S.E., M.Si., mewakili Kecamatan Buleleng menghadiri Rembug Stunting yang diselenggarakan di Aula Romaniah Kelurahan Kampung Singaraja.
Acara ini dihadiri oleh Ahli Gizi Puskesmas Buleleng I, Plt. Lurah beserta staf, kader Posyandu Melati, serta masyarakat khususnya para orang tua balita stunting. Kehadiran berbagai unsur ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting di tingkat kelurahan. Dalam forum tersebut, sejumlah kesepakatan strategis berhasil dicapai, di antaranya:
1. Pembentukan tim khusus penanganan balita stunting berjumlah 9 orang, dengan komposisi 1 kader menangani 2 balita. Tim ini akan lebih mengintensifkan pengawasan baik dari segi pola asuh maupun sistem pengolahan makanan yang diberikan kepada balita.
2. Penetapan target penurunan angka stunting dari 9,9% (Agustus 2025) menjadi 4,9% pada Desember 2025, dengan fokus pemantauan terhadap 9 balita stunting melalui pendampingan maksimal.
3. Pemantauan penggunaan alat ukur berat badan dan tinggi badan oleh kader posyandu akan dilakukan secara berkelanjutan oleh ahli gizi bersama bidan desa, serta ditunjang peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan.
4. Penguatan dukungan sosial melalui orang tua asuh bagi balita stunting, yang akan diupayakan dengan melibatkan tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Ni Ketut Suryaniti menyampaikan bahwa rembug stunting bukan hanya forum musyawarah, tetapi langkah nyata untuk memperkuat sinergi antar-stakeholder.
Melalui langkah-langkah konkret yang dihasilkan dari rembug ini, diharapkan penanganan stunting di Kelurahan Kampung Singaraja dapat berjalan lebih terarah, tepat sasaran, serta berdampak langsung bagi peningkatan kualitas hidup balita dan keluarga.