Buleleng Festival III 2015 ditutup, 8/8 di panggung utama oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Penutupan yang berlangsung malam minggu itu, dijejali pengunjung sehingga kesulitan berjalan menuju panggung-panggung pertunjukan di sejumlah lokasi.
Bupati menilai penyelenggaraan Bulfest III mengalami peningkatan dibanding gelaran ke II dan I. Dan kedepan, Bulfest berikutnya diharapkan lebih baik dari pengisi acara maupun perangkat yang mendukung seperti soundsystem lebih sempurna. Lebih jauh dikatakan, Bulfest III sudah memberikan manfaat positif bagi seniman karena dapat tampil di panggung-paggung yang bagus , serta kuliner yang saban malam diserbu pengunjung, demikain juga pameran yang tak kalah menarik dinikmati oleh penonton. “ Kegiata Bulfest memberikan multiplayer efek kepada UKM Buleleng. Bulfest tidak hanya dilihat dari sisi penjualan, juga promosi bagi para UKM di Buleleng untuk mengembangkan usahanya. Ada rasa percaya diri bahwa produk-produk mereka bisa dijual dan dinikmati masyarakat. Ini yang saya banggaan, “ jelas Bupati.
Sementara itu Ketua Panitia Bulfest yang juga Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Gede Suyasa mengatakan kegiatan Bulfest III meskipun sudah berhasil tetap akan dievaluasi sehingga gelaran kedepannya lebih baik. Evaluasi akan dilakukan berdasarkan catatan-catatan monitoring yang dibuat sejumlah orang yang memang ditugaskan untuk hal tersebut. Namun demikian, Suyasa sudah melihat hal-hal yang harus ditangani kedepannya, misalnya penataan stand yang sebaiknya di setiap zona lebih homogen bukan heterogen sehingga pengunjung lebih mudah mengenali zona yang dikunjungi.
Puncak hiburan di panggung utama menghadirkan grup band Triple X. Lagu demi lagu pun mengalir dan mendapat sambutan yang meriah dari penonton. Sementara itu di panggung Sasana Budaya dipentaskan drama klasik Maya Denawa oleh Fans RRI Singaraja, sedangkan di panggung Puri Kanginan digelar drama gong Sampek Ing Tay oleh Puspa Anom.