(0362) 24346
camatbuleleng@gmail.com
Kecamatan Buleleng

Camat Buleleng Hadiri Gerakan Menghadap Laut Serentak 74 Lokasi Seluruh NKRI di Pantai Penimbangan Desa Baktiseraga

Admin buleleng | 18 Agustus 2019 | 236 kali

Memeperingati HUT RI Ke-74 rangkaian Gerekan serentak Menghadap Laut di 74 lokasi seluruh Indonesia dilaksanakan Minggu, (18/8). Pemerintah Kabupaten Buleleng ditetapkan sebagai salah satu titik mengikuti Gerakan Menghadap Laut 74 lokasi seluruh Indonesia yang pusatkan di pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga.

Camat Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos, M.Si, menghadiri acara tersebut bersama Karyawan/Karyawati Kantor Camat Buleleng. Dihadiri pula unsur TNI, Polri serta melibatkan mahasiswa sekaligus seluruh komponen Masyarakat ikut serta terlibat kegiatan bersih-bersih pantai dan laut, bertujuan untuk membangun kesadaran bangsa Indonesia bahwa laut adalah masa depan bangsa.

Perbekel Baktiseraga, Gusti Putu Armada,AK dalam sambutannya mengucapkan terimakasih sekaligus  merasa bangga telah ditunjuk sebagai salah satu titik Gerakan Menghadap Ke Laut di tahun ini dari Kementerian Kelautan yang dipimpin Ibu Susi, sekaligus menyampaikan kepada masyarakat sekitarnya agar semakin sadar bahwa laut merupakan salah satu bagian terluas dari kehidupan manusia di Bumi yang selalu harus di jaga kelestariannya. Berbagai kegiatan dilaksanakan dalam gerakan menghadap laut bersih-bersih pantai dan laut diantarannya kegiatan Underwater Clean Up, Beach Celan UP, Ikrar dan lagu serta pelepasan liar Tukik.

Camat Buleleng dalam sambutannya mengajak seluruh komponen masyarakat agar ikut mendukung kegiatan ini dan dilakukan secara berkelanjutan sehingga kelestarian Laut dan pantai di Buleleng semakin bebas dari sampah plastik. “Gerakan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bangsa Indonesia bahwa laut adalah masa depan bangsa kita”, ujar Camat Buleleng.

Kegiatan tersebut kini telah menjadi bagian dari Aksi Rencana Nasional untuk pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut. Sampah plastik sekali pakai merupakan salah satu persoalan terbesar di lautan nusantara karena mengancam lebih dari 800 spesies biota laut, termasuk terumbu karang.