(0362) 24346
camatbuleleng@gmail.com
Kecamatan Buleleng

Penilaian Lomba Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Bupati Buleleng Upayakan Air Bersih Di Desa Sari Mekar

Admin buleleng | 14 Maret 2018 | 982 kali

Dalam Penilaian Lomba Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten, Kecamatan Buleleng di wakili oleh Desa Sari Mekar yang di nilai pada hari Rabu, (14/3/18) bertempat wantilan Pura Dalem Desa Sari Mekar, Kec. Buleleng.

Penilaian Lomba Evaluasi Perkembangan Desa tersebut di buka langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST, namun Sebelum membuka lomba, Bupati bersama Ibu Ketua TP.PKK Kabupaten Buleleng,didampingi Camat Buleleng, Dewa Made Ardika beserta para pimpinan OPD meninjau pameran hasil kerajinan maupun kuliner warga Desa Sari Mekar. Kerajinan dan kuliner yang dipamerkan diantaranya, anyaman, camilan, loloh serta kerajinan tangan seperti bokor alat-alat upacara ke agamaan.

Bupati menjelaskan dalam sambutanya” bawasannya untuk tahun ini akan mengupayakan air bersih yg lebih besar  dari Desa Pegayaman ke Desa Sari Mekar, dengan program pam simas, “ akan di upayakan air bersih dari Desa Pegayaman dalam jumlah  yang lebih besar, sehingga kehandalan air bersih di Sari Mekar dapat terjaga dan terjamin”  hal itu dikatakan Bupati Agus Suradnyana saat memberikan sambutan pada penilaian dan evaluasi perkembangan desa terakhir di Desa Sari Mekar.

Lebih jauh bupati Agus suradnyana mengatakan sesuai undang - undang nomor 6 tentang desa, kepala desa di harapkan lebih inovatif dan kreatif  serta memberdayakan BPD dan organisai kemasyrakatan yang ada di desa dengan baik untuk memberikan masukan dalam perencanaan yang ada di desa “ desa lebih inovatif dan kreatif, tpi tanda petik, jangan menyalahi aturan, sebab selama ini banyak sekali berlakunya undang - undang desa memberikan inovasi - inovasi yang melanggar regulasi” ucapnya.  Pada kesempatan yang sama Bupati Agus menekankan kepada kepala desa, hal yang paling penting dalam memanfaatkan dana desa adalah harus paham terhadap regulasi dana desa yang di berikan dalam jumlah besar, karena pemerintah memberikan sesuai konsep dari Presidan Jokowi yaitu membangun dari pinggirian, “ini yang sering salah kaprah, lantas Kepala Desa langsung bangun penyengker, bangun kantor bagus, ini salah kaprah, maksudnya adalah dana itu bisa menggerakan perekonomian di masayarakat dan mengentaskan kemiskinan “ ucapnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa  yang juga selaku Ketua Panitia Lomba Desa,  I Gede Sandhiyasa, S.Sos.,M.Si menjelaskan dalam laporannya, lomba desa akan dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan dari tingkat Kecamatan,Kabupaten dan Propinsi, tujuan dari terselenggaranya lomba desa tingkat kabupaten antara lain merupakan suatu ajang dan evaluasi,mendorong rasa kegotongroyongan masyarakat dan kesuadayaan masyarakat.

Sementara itu kepala Desa Sari Mekar Made Suka Sandiada dalam laporannya mengatakan jumlah penduduk Desa Sari Mekar berdasarkan registrasi kependudukan sampai akhir tahun 2017 sebanyak 3986 jiwa, dengan luas wilayah desa 232,12 hektar,  dalam pelaksanaan pembangunan desa,  pemerintah desa (Pemdes) Sari Mekar mengedepankan musyawarah dalam pengambilan kebijakan - kebijakan pembangunan di Desa,  dengan melibatkan BPD,LPM,PKK, Karang taruna dan Kelian Desa Pakraman beserta  Prajurunya,.

Lebih jauh Made Suka melaporkan masalah yang di hadapi desa sari mekar adalah air bersih dan kurangnya debit mata air yang di gunakan masyarakat,  serta banyaknya pipa air yang bocor dan rusak karena usia,  selain air bersih kendala yang menghambat perekonomian masyarakat adalah modal usaha, baik itu permodalan di bidang kerajinan rumah tangga, pertanian dan modal usaha untuk pedagang serta pemasaran hasil - hasil dari produk yang di kerjakan masyarakat.