Simulasi jajaran Polres Buleleng di dalam penanganan aksi teroris di laksanakan pada hari Senin, (22/2) bertempat di Jalan Kartini tepatnya di Kantor Camat Buleleng. Dalam simulasi tersebut Polres Buleleng mengerahkan semua anggotanya di dalam aksi simulasi tersebut, dan di bantu oleh Kapolsek Kota Singaraja sekaligus melibatkan Unit Gegana Sat Brimob Polda Bali.
Dalam simulasi tersebut sejumlah polisi berjaga-jaga di sekitar Jalan Kartini termasuk menutup akses jalan yang tembus ke Jalan Dewi Sartika Selatan, bahkan pasca terdengar ledakan yang keras, terdengar rentetan tembakan senjata dan raungan sirene mobil polisi, baku tembak terjadi di depan Kantor Camat Buleleng antara polisi dengan sejumlah orang tidak dikenal yang membawa senjata laras panjang.
Itulah sekelumit adegan Simulasi yang dilakukan Jajaran Polres Buleleng dalam sebuah penanganan aksi teroris di Kantor Camat Buleleng, dalam skenario juga dilakukan upaya penanganan bom yang ditinggalkan para pelaku terror dan dilakukan Unit Gegana Sat Brimob Polda Bali dengan pakaian khusus.
“Ini bagian dari latihan yang kita lakukan untuk mampu mengantisipasi dan melakukan penanganan dengan cepat atas terjadinya aksi terror, semua satuan fungsional di Polres Buleleng kita terjunkan dengan tugas masing-masing, latihan dalam simulasi ini juga dilakukan untuk mengetahui kecepatan polisi didalam menindak kejahatan yang dilakukan dengan bersenjata,” un gkap Kapolres Buleleng, AKBP. Harry Hariyadi Badjuri.
Proses simulasi penanganan aksi terror dibagi dalam sejumlah tahap, diantaranya diawali di Kawasan Banyuasri saat polisi melakukan razia dan berupaya menghentikan pelaku terror hingga kabur, selanjutnya setelah dilakukan pengejaran, pelaku terror menyerang Kantor Camat Buleleng dengan melempar dan meletakan bom dalam ransel hingga terjadi baku tembak, “Skenario yang kita lakukan dari awal dengan beberapa adegan yang dilakukan seperti nyata, sehingga semua fungsi anggota telah memahami berbagai tugas yang harus dilakukan, termasuk melakukan protap yang ditetapkan,” ujar Harry Haryadi.
Dalam skenario juga memaparkan setelah melumpuhkan anggota teroris upaya penanganan TKP dilakukan termasuk menjinakan sebuah bom yang dilakukan dengam cara meledakan dari kejauhan, disaat itu juga peran Sat Binmas sangat penting untuk mengamankan lokasi dari warga yang ingin tahu kondisi di lapangan.
Untuk mengantsipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam simulasi itu, polisi sejak pagi telah melakukan penjagaan pada sejumlah sudut jalan kartini, sebab saat simulasi itu, polisi mengunakan beberapa peledak yang dirancang khusus untuk latihan termasuk kegiatan simulasi dapat dilakukan dengan sempurna karena memanfaatkan lokasi halaman depan Kantor Camat Buleleng dan Jalan Kartini Singaraja.