Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Likungan Hidup Kabupaten
Buleleng Jumat pagi (26/4), bekerjasama dengan seluruh Organisasi Perangkat
Daerah (OPD) maupun TNI dan Polri dan masyarakat, serentak melaksanakan gerakan
bersama ANtisipasi demaM bERdarAH (BULAN MERAH).
Gerakan bersama BULAN MERAH kali ini dipusatkan di Desa anturan
Kecamatan Buleleng, dimana titik kumpul
kegiatan ini bertempat di wantilan Pura Dewa Gede Patih Desa Anturan yang
dibuka dan dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dan
dihadiri oleh Wakapolres Buleleng beserta anggota, Kasdim Buleleng beserta
anggota, Kepala Dinas Lingkungan Hidup beserta staf, Kadis Kominfosanti
Kabupaten Buleleng beserta Staf, Sekdis Kesehatan beserta Staf, Camat Buleleng I
Made Dwi Adnyana, S.STP., M.AP beserta Staf, aparatur Pemdes Anturan beserta
warga masyarakat sekitar, karang taruna, desa adat dan siswa SDN 3 Anturan.
Lokus kegiatan dibagi menjadi 2 titik, yaitu titik timur dari wantilan
pura sampai pertigaan Anturan dan peserta yang terlibat pada lokasi ini adalah
Polres Buleleng-Dandim Buleleng, Dinkes dan aparatur desa, sedangkan titik
barat dari barat wantilan pura sampai barat Pasar Anturan dan peserta yang
terlibat adalah Dinas Lingkungan Hidup, karang taruna, adat dan sekolah dasar.
Tujuan dilaksanakan kegiatan kebersihan di Desa Anturan dikarenakan kasus
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Anturan cukup tinggi. Sehingga dengan
dilaksanakan kebersihan dan fogging bisa menurunkan kasus DBD.
Dengan lonjakan kasus tersebut, Pemerintah Kabupaten Buleleng
melaksanakan Gerakan ANtisipasi demaM bERdarAH (BULAN MERAH) untuk mengantisipasi
semakin meningkatnya kasus Demam Berdarah yang ada di wilayah Kabupaten
Buleleng.
Pelaksanaan kebersihan difokuskan pada tempat-tempat yang tergenang air
seperti saluran got, wadah-wadah bekas / kaleng yang berisi air, sampah, gulma
yang tumbuh liar sebagai inang sumber berkembangbiaknya sarang nyamuk sekaligus
dialksanakannya fogging
Dari data yang diperoleh bahwa Desa Anturan memiliki keadaan
terjangkitnya kasus demam berdarah tertinggi di Kabupaten Buleleng dengan
jumlah kasus Demam Berdarah sebanyak 27 Orang, dengan total 637 kasus terjadi
di Buleleng tersebar di 15
desa/kelurahan meliputi Desa Pejarakan, Patas, Anturan, Gerokgak, Kalibukbuk,
Panji, Celukan Bawang, Pemaron, Kayu Putih, Kaliasem, Kerobokan, Lokapaksa,
Pengulon, Sanggalangit dan Banyuasri.
Kegiatan yang mengajak unsur OPD, TNI/Polri, Pemdes Desa Anturan pelajar
dan masyarakat ini adalah untuk menggugah kesadaran kita semua akan bahaya
virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan upaya 3M+ yaitu menguras bak
penampung air, mengubur barang bekas tempat sarang nyamuk,menutup tempat
penampungan air dan plus membersihkan, melakukan gotong royong, menanam
tumbuhan penangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan lain
sebagainya.
Pada kesempatan tersebut, PJ Bupati Buleleng mengajak
dan menekankan Upaya Preventif dan
Promotif, hal ini merupakan dasar untuk mengajak masyarakat dengan sebuah
kesadaran penuh, mari kita bicara kebersihan lingkungan, tidak lagi berpikir
kuratif,”tegas Pj. Bupati Buleleng usai kegiatan PSN di Desa Anturan.