(0362) 24346
camatbuleleng@gmail.com
Kecamatan Buleleng

Pembukaan Pasraman SD di Desa Adat Padangkeling, Wadah Pelestarian Budaya Bali Sejak Dini

Admin buleleng | 13 Juli 2025 | 54 kali

Padangkeling- Dalam upaya melestarikan adat, budaya, dan kearifan lokal Bali sejak usia dini, Desa Adat Padangkeling menggelar kegiatan Pasraman SD yang resmi dibuka hari ini, Minggu, 13 Juli 2025, bertempat di Wantilan Jaba Tengah Pura Desa, Desa Adat Padangkeling.

Kegiatan ini dibuka secara resmi yang dihadiri oleh Kepala Seksi Sosial dan Budaya Kecamatan Buleleng, Ni Ketut Suryaniti, S.E., M.Si, yang hadir mewakili Camat Buleleng, serta turut memberikan sambutan dalam pembukaan tersebut.

Tampak hadir dalam acara ini sejumlah undangan penting, antara lain perwakilan dari Majelis Desa Adat (MDA) Kecamatan Buleleng, Lurah Banyuning, Kelian Desa Adat Banyuning, Pakis Padangkeling, Babinkamtibmas, serta para tokoh masyarakat lainnya. Kegiatan Pasraman ini diikuti oleh sebanyak 30 siswa Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari wilayah wewidangan Desa Adat Padangkeling.

Pasraman akan berlangsung selama enam hari, mulai dari tanggal 13 hingga 18 Juli 2025, dengan berbagai materi pembelajaran yang menekankan pada penguatan karakter dan pengenalan budaya Bali. Materi yang diberikan meliputi: Pemahaman Budi Pekerti, Meulat-ulatan, Mewirama dan Nyurat Aksara Bali.

Sebagai bentuk evaluasi, di akhir kegiatan akan dilaksanakan uji kompetensi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan selama kegiatan berlangsung.

Dalam sambutannya, Ni Ketut Suryaniti menyampaikan apresiasi kepada pihak Desa Adat Padangkeling atas inisiatif positif ini. Ia menekankan pentingnya pewarisan nilai-nilai budaya sejak dini dan mengajak para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan penuh semangat.

"Pasraman ini merupakan sarana pengembangan diri sekaligus wadah untuk ngajegang (memelihara) adat, budaya, aksara, bahasa, dan sastra Bali. Harapannya, para peserta tidak hanya mampu menyerap ilmu, tetapi juga bisa menjadi agen pelestari budaya dengan membagikan pengetahuan ini kepada teman-teman mereka yang belum sempat mengikuti kegiatan ini,” ujarnya.

Kegiatan Pasraman ini menjadi salah satu upaya konkret masyarakat adat dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai luhur budaya Bali kepada generasi muda, sehingga ke depan identitas dan jati diri sebagai orang Bali tetap lestari di tengah kemajuan zaman.