Buleleng Festival IV dibuka di panggung utama di depan tugu Singaambara Raja, (2/8). Sebelum dibuka secara bersama oleh Perwakilan Kementrian Pariwisata, Bupati dan Muspida lainnya dengan memukul kentongan, digelar pertunjukan. Pertunjukan pembuka yang bersifat massal itu, diisi oleh joget massal, parade nguncang, serta tarian legong tombol massal. Legong tombol ini merupakan kesenian yang sempat punah, namun kemudian berhasil direkontruksi. Dalam kesempatan ini diserahkan penghargaan dari Unesco untuk kesenian Wayang Wong Tejakula sebagai warisan budaya tak benda. Selain itu disajikan juga paduan suara SMA Bali mandara dan Paduan Suara Den Bukit.
Bupati dalam sambutannya mengatakan bangga karena Bulfest kini tidak hanya milik masyarakat Buleleng namun sudah berhasil melirik perhatian Kementrian Pariwisata dan masuk menjadi agenda nasional dalam kegiatan untuk memajukan kepariwsataan di tana air. Diharapkan Bulfest terus mampu digelar karena mampu membangkitkan kebersamaan pembangunan kesenian dan pariwisata yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Buleleng.
Puncak acara dalam pembukaan Bulfest IV, digebrak oleh pertunjukan musik nasional, Slank. Dengan berbagai lagu lawasnya, Slank berhasil menghibur penonton atau para slankers yang tak hanya dari masyarakat Buleleng juga dari daerah lain , bahkan ada dari Jawa dan Lombok. Meskipun meriah, tetapi penonton tetap tertib sehingga acara demi acara mengalir lancar. Sebelum Slank tampil grup band lokal Motifora.
Download disini